ORARI Lokal

ORARI Lokal Pacitan Memperingati Bulan PRB 2024

Dalam berbagai kejadian di daerah bencana atau saat tanggap darurat bencana operator radio komunikasi sangat berperan dalam early warning system (EWS)/peringatan dini dan dan juga dalam kegiatan-kegiatan pengurangan risiko bencana (PRB) . Pada saat tanggap darurat bencana moda komunikas masyarakat (internet atau telepon seluler) tidak berfungsi dengan baik maka amatir radio anggota ORARI dan operator radio komunikasi lainnya di masyarakat berperan penting dan strategis.
Di saat-saat sekarang ini di masa mitigasi dan kesiapsiagaan – dalam siklus penanggulangan bencana – sangat perlu dilakukan penguatan relawan yang berminat dalam hal komunikasi radio. ORARI Lokal Pacitan bekerjasama dengan dengan MDMC/MLHPB Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pacitan menyelenggarakan kegiatan Asah Terampil Relawan : Komunikasi Radio saat Bencana/Darurat dikaitkan dengan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Tahun 2024 pada hari Minggu tanggal 13 Oktober 2024.

Agus Hadi Prabowo – YB3HQM, sebagai pemateri kegiatan selain Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, menyampaikan hal-hal yang harus dilaksanakan oleh operator radio dalam keadaan bencana/darurat, mulai dari pengenalan cara kerja spesifik teknis perangkat radio, persiapan administrasi dan etika juga tatacara berkomunikasi radio.

“Di masa kesiapsiagaan dan mitigasi seperti sekarang ini sebaiknya operator radio yang ada di komunitas/organisasi potensi relawan penanggulangan bencana untuk memegang ijin amatir radio dengan UNAR atau mendapatkan IKRAP. Ini dimaksudkan selalu mendapatkan pembinaan dan bimbingan secara berkelanjutan,” ungkap YB3HQM yang juga Ketua ORARI Lokal Pacitan.

Dalam kegiatan ini juga dipaparkan tentang frekuensi kerja radio dan sifatnya, band plan amatir radio termasuk frekuensi untuk kegiatan emergensi, tata cara memanggil dalam komunikasi dan etika komunikasi radio. “Dalam komunikasi radio gunakan bahasa yang mudah dimengerti, bahasa yang lugas namun tegas, kita tidak mengenal nama udara dan nama darat, gunakan nama sesuai identitas pribadi operator dan callsign yang sah. Kita hindari ucapan kode-kode komunikasi yang tidak pas dan terkesan biar dianggap lebih dari yang lain. Kita berupaya menggunakan radio untuk berkomunikasi dengan efisien dengan terus belajar dan latih diri,” jelas Agus dihadapan 50-an peserta kegiatan yang berasal dari anggota ORARI dan berbagai utusan dari MDMC, RAPI, SAR MTA, Senkom Mitra Polri, juga perwakilan dari Dinas/Instansi/TNI/Polri.

Sebelumnya di halaman Gedung Dakwah Muhammadiyah Pacitan dilaksanakan dilakukan set up radio komunikasi yang dilakukan oleh Tim SOTA ORARI Lokal Pacitan yang dipandu oleh YD3CNH, YD3AXD, YD3DST, YD3DCZ dan YG3DSY dengan memperagakan mulai dari pendirian antena dipole/vertikal HF dan pendirian repeater VHF potabel. “ORARI Lokal Pacitan dalam keadaan darurat/bencana siap dengan peralatan yang telah dipersiapkan, isu megathrust yang dipublikasikan oleh BMKG menjadi atensi kami untuk mempersiapkan peralatan dan perangkat radio untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana. Perangkat radio HF, VHF dan repeater portabel dan perangkat komunikasi satelit sudah kami siapkan,”ujar Joko Wahyudianto YD3CNH dihadapan peserta Asah Terampil Relawan Komunikasi Radio saat Bencana/Darurat.

“Biarpun di lapangan perlu kita perhatikan persyaratan teknis radio, misalnya antenanya tidak match maka kinerjanya menurun, risikonya kinerja radio rendah dan pesan tidak tersampaikan dengan optimal,” tambah Gatot YD3DCZ.

 

Kontributor Berita

Agus Hadi Prabowo

Callsign

YB3HQM
Translate »