Ketum ORARI Apresiasi Anggota bereksperimen membuat LSDR
Prototipe Land Slide Data Recorder (LSDR) / monitoring tanah bergerak dibuat oleh anggota ORARI Lokal Banjarnegara, dikomandani oleh YB2JXC , OM Harsono Widjajanto, di Kec. Wanayasa, Kab. Banjarnegara.
Ketua Umum ORARI , Donny Imam Priambodo, YB0DX mengapresiasi kerja ORARI Lokal Banjarnegara, yang telah diberikan IAR Khusus untuk melakukan Eksperimen dengan Callsign YH2AEE.
“ORARI ini punya anggota yang beragam dan punya potensi besar termasuk dalam hal aplikasi terapan teknologi, diantaranya adanya eksperimen monitoring pergeseran tanah ini. Dan ini sangat positip sekali, jika sudah stabil bisa dipakai early warning system di tempat tempat rawan bencana” ujar Donny.
Sementara Havid Adhitama-YD2CLX melalui sambungan teleponnya mengucapkan terima kasih atas dukungan Pengurus ORARI Pusat masa bakti 2021-2026, dimana Izin Amatir Radio (IAR) Khusus yang sebelumnya sangat sulit didapatkan namun saat ini responnya sangat cepat dan dapat mendapatkan izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia melalui DitJen SDPPI, sehingga ujicoba bisa terus dilakukan.
“Terima kasih atas IAR Eksperimen yang telah terbit berkat respon cepat dari kepengurusan ORARI saat ini ke kementerian” Ungkap Havid kepada tim ORARI Pusat.
Lebih jauh Havid juga berharap ORARI dapat terus mendukung suatu kegiatan yang berorientasi ke masyarakat jadi tidak saja hobby untuk diri sendiri namun kegiatan-kegiatan seperti eksperimen yang dilakukannya juga didukung dan lebih dikembangkan lagi.
LSDR masih dalam tahap uji coba awal, tujuan pemasangan saat ini belum fokus untuk mitigasi, namun bertujuan untuk menghimpun data parameter terlebih dahulu. Dengan data-data ini nantinya akan dianalisa, yang kemudian ketika data tersebut sudah diketahui titik normal dan abnormalnya maka dikembangkan lebih lanjut sebagai early warning system bencana tanah longsor.
Kedepannya alat ini dikembangkan sehingga data dan notifikasi dari alat tersebut bisa diakses oleh masyarakat secara langsung melalui aplikasi ponsel ataupun aplikasi chating Telegram yang di integrasikan menjadi Bot otomatis. Ungkap havid lebih jauh. (/ORPUS)